Siklus Rankine
SIKLUS
RANKINE
Siklus rankine adalah siklus
thermodinamika yang merubah panas menjadi kerja. Panas
yang di suplai secara
eksternal pada aliran tertutup yang biasanya menggunakan air sebagai media
fluida yang bergerak. Siklus ini menghasilkan 80% dari seluruh energy listrik
yang dihasilkan dari seluruh dunia. Siklus ini dinamai untuk mengenang ilmuwan
skotlandia, William John Maqcuorn Rankine. Siklus rankine adalah model operasi
mesin uap panas yang secara umum di temukan di pembangkit listrik. Sumber panas
yang utama untuk siklus Rankine adalah Batubara, gas alam, minyak bumi, nuklir
dan panas matahari. Fluida pada siklus rankine mengikuti aliran tertutup dan
digunakan secara konstan. Berbagai jenis fluida dapat digunakan pada siklus
ini, tetapi air dipilih karena berbagai karakteristik fisika dan kimia, seperti
tidak beracun, terdapat dalam jumlah besar dan murah. (sumber :
wikipedia.org)
Siklus Rankine sederhana
Siklus Rankine ideal
PRINSIP
KERJA
- Air masuk ke pompa pada kondisi 1 pada fase cair jenuh ( Saturated liquid ) dan dikompesi sampai tekanan operasi boiler. Tekanan air akan meningkat selama kompresi isentropik yang disebabkan oleh terjadinya penurunan volume spesifik air
- Air memasuki boiler sebagai cairan yang terkompresi pada kondisi 2 dan akan menjadi uap superheated pada kondisi 3. Dimana panas diberikan oleh boiler ke air pada tekanan konstan (isobar). Seluruh bagian dari boiler yang menhasilkan uap disebut steam generator
- Uap superheated pada kondisi 3 kemudian akan memasuki turbin utnuk diekspansi secara isentropik dan akan menghasilkan kerja untuk memutar shaft yang terhubung dengan generator yang kemudaian menghasilkan energi listrik. Tekanan dan temperatur uap akan turun selama proses ini menuju keadaan 4 dimana uap akan masuk ke kondensor dan biasanya sudah dalam fase campuran ( liquid - Vapour mixture )
- Uap yang masuk ke kondensor akan dikondensasikan pada P konstan di dalam kondensor dan akan meninggalkan sebagai cairan jenuh yang akan masuk kembali ke pompa, begitu seterusnya
Grafik siklus rankine sederhana ( tanpa superheater )
Effisiensi
siklus rankine sederhana ( tanpa superheater )
SIKLUS
RANKINE dengan Superheater
- Untuk meningkatkan effisiensi siklus, maka boiler modern dilengkapi dengan pemanas uap lanjut ( Superheater ) untuk menaikkan temperatur uap yang keluar dari boiler, dengan cara ini kandungan energi panas dalam uap yang akan masuk ke turbin menjadi lebih tinggi
- Proses yang terjadi di dalam superheater sendiri adalah proses kenaikan temperatur melalui penambahan panas superheat yang berlangsung secara isobar
Gambar skema siklus rankine dengan
superheater
Grafik siklus rankine dengan superheater
Perhitungan effisiensi dengan superheater
Usaha
yang dilakukan untuk meningkatkan effisiensi
· PLTU merupakan pembangkit yang paling banyak
digunakan untuk memproduksi energy listrik, sehingga peningkatan effisiensi
thermal sekecil apapun akan menyebabkan penghematan jumlah pemakaian bahan
bakar yang relative besar.
·
Ide dasar yang digunakan sebagaidasar untuk
meningkatkan effisiensi PLTU adalah dengan menigkatkan temperature rata – rata
pada saat kalor diberikan oleh boiler ke fluida kerja atau menurunkan
temperature rata” pada saat kalor dilepaskan oleh fluida kerja ke
kondensor.
- Dengan menurunkan tekanan kondensor
·
Dengan menurunkan tekanan kondensor hingga dibawah
tekanan atmosfer ( vakum ), memang diperbolehkan, tetapi tetap harus
memperhatikan batasan batasan yang ada
· Air sebagai media kerja utama dalam pembangkit
tenaga listrik,memiliki nilai titik didih yang bervariasi tergantung dari
tekanannya, dimana semakin tinggi tekanan maka nilai titik didih air akan
semakin besar, dan begitu juga sebaliknya
· Dengan mempertimbangkan hal yang diatas tersebut
maka tekanan kondensor tidak boleh terlalu kecil ( vakum ), jika tekanan
kondensor mencapai tekanan jenuh dari air hotwell, maka akan menyebabkan air di
hotwell tersebut akan menguap
· Nilai tekanan vakum pada kondensor berkisar di angka
– 92 kpa dengan titik didih air pada tekanan tersebut sebesar ± 45o C
·
Menaikkan effisiensi thermal PLTU dengan cara menurunkan
tekanan kondensor bukannya tanpa efek samping
·
Pada saat tekanan kondensor diturunkan, akan
terdapat kemungkinan dimana udara bisa menerobos masuk ke dalam kondensor,
sehingga juga akan terjadi kemungkinan peningkatan kandungan tingkat kebasahan
(moisture) uap yang masuk di stage turbine yang terakhir
·
Uap basah tersebut sebisa mungkin harus dihindari
karena bisa menyebabkan penurunan effisiensi turbin dan terjadinya erosi pada sudu
terakhir dari blade turbin, namun permasalahan permasalahan tersebut dapat di
tanggulangi dengan beberapa metode berikut :
- Meningkatkan temperature steam inlet turbine
Keterangan :
· Dengan meningkatkan temperature uap yang masukke
turbin makan akan menurunkan kandungan tingkat kebasahan pada outlet turbin
·
Pada diagram diatas terlihat bahwa kualitas uap pada
titik 4’ lebih kering daripada uap pada titik 4
·
Temeperatur uap yang masuk tentu saja mempunyai
keterbatasan, dengan mempertimbangkan dari sisi metalurgi
·
Pada teknologi sekarang ini, temperature tertinggi
yang masih diperbolehkan masuk ke inlet turbin adalah sebesar 620o C,dengan
adanya teknologi material baru yang lebih modern dapat memungkinkan utnuk
ditemukannya material yang tahan terhadap termperatur tinggi, misalnya :
keramik
2. Meningkatkan tekanan boiler
· SIKLUS
RANKINE AKTUAL
Pada
siklus rankine yang actual terjadi pergeseran garis yang tidak sepenuhnya lurus
dan simetris, tetapi tentu saja menyesuaikan dengan kondisi actual sesuai
dengan data yang tertulis. Pada siklus rankine actual ada beberapa pertimbangan
yang jadi suatu bahan perhitungan tersendiri, antara lain :
- Adanya kerugian gesekan yang terjadi di dalam pipa sehingga akan menimbulkan pressure losses.
- Adanya kerugian panas yang dapat menyebabkan hilangnya sebagian kalor yang terdapat pada uap yang dihasilkan boiler, sehingga untuk mendapatkan kerja turbin yang sama, maka dibutuhkan input kalor yang lebih besar sehingga effisiensi thermal secara keseluruhan akan menurun.
-
Pada siklus rankine actual kerja pompa yang dibutuhkan menjadi lebih besar, sedangkan kerja yang dihasilkan oleh turbin menjadi lebih kecil
Grafik siklus rankine actual
Analisa siklus rankine actual
- · Pada pembangkit kapasitas besar penambahan superheater masih kurang memenuhi kebutuhan, maka selain ditambahkan superheater, pada pembangkit besar juga dilengkapi dengan reheater, pada siklus yang dilengkapi dengan reheater, uap dari turbin tekanan tinggi dialirkan ke reheater untuk dipanaskan lagi kemudian dialirkan ke sudu turbin tekanan menengah dan tekanan rendah.
- · Proses yang terjadi pada superheater dan reheater yaitu pemanasan uap secara isobar (proses tekanan konstan)
Komentar
Posting Komentar